fbpx Skip to main content

4 Jenis Dermal Filler untuk Wajah Awet Muda, Mana yang Terbaik?

Suntik filler adalah prosedur kecantikan non-bedah dengan cara memberikan bahan filler yang disuntikkan ke dalam kulit untuk mengisi, mengangkat, atau memperbaiki volume pada area tertentu yang mengalami penurunan volume karena penuaan, seperti di area pipi, rahang, dan bawah mata.

Seiring bertambahnya usia, terjadi fat disposisi dan skin laxity di beberapa area. Untuk mengembalikan tampilan yang awet, banyak orang memilih prosedur suntik filler yang menjanjikan hasil instan dan bisa bertahan berbulan-bulan hingga bertahun-tahun, tergantung pada jenis dermal filler dan area yang diinjeksi.

Jenis Dermal Filler

Prosedur perawatan ini dilakukan dengan cara menyuntikkan bahan khusus yang dapat memberikan sejumlah manfaat, seperti mempertebal bibir, menyamarkan garis halus dan kerutan, dan bisa juga untuk menonjolkan tulang pipi. Nah, sebelum MedikPro Fam memutuskan melakukan perawatan ini, yuk simak dulu apa saja sih jenis dermal filler yang umumnya digunakan.

Face Sculpting with Green Injection

1. Hyaluronic Acid

Hyaluronic Acid (HA) saat ini menjadi jenis dermal filler yang paling banyak digunakan dalam bidang dermatologi. Kandungan ini merupakan bagian alami dari kulit yang bisa berkurang seiring bertambahnya usia. Jenis dermal filler ini dapat meningkatkan volume serta kelembapan di kulit sehingga tekstur kulit lebih kenyal dan merata.

Suntik filler dengan menggunakan HA umumnya memiliki tingkat ketahanan yang cukup lama, dapat terserap tubuh (biodegradable) dengan tingkat keamanan tinggi, dapat dinetralkan dengan suntikan enzim hialuronidase jika hasilnya kurang memuaskan, juga risiko efek sampingnya sangat minim jika dibandingkan dengan jenis dermal filler lainnya, tergantung pada produk dan area yang diisi.

2. Kolagen

Sebelum ditemukannya HA sebagai jenis dermal filler yang banyak dipilih, kolagen dulu dianggap sebagai gold standard dermal filler. Beberapa jenis dermal filler kolagen yaitu yang berasal dari kolagen sapi (bovine), kolagen babi (porcine), serta kolagen manusia dari kadaver, kolagen sintetik, dan kolagen autologous.

Kelebihan dari filler ini adalah hasilnya yang terlihat lebih alami, tetapi cenderung tidak tahan lama karena perlu dilakukan injeksi kembali setelah 3 – 6 bulan untuk mengoptimalkan hasilnya.

3. Poly-L-lactide (PLLA)

Jenis dermal filler satu ini kini semakin marak digunakan karena tidak ada downtime, daya tahan lebih lama, serta aplikasi klinis yang luas. PLAA sendiri bukanlah zat filler, melainkan stimulator respon imun terhadap benda asing yang dapat menyebabkan aktivasi fibroblas dan deposisi kolagen yang menyebabkan jaringan menebal. 

Suntik filler dengan jenis ini lebih efektif pada usia muda serta tidak dalam terapi imunosupresi atau antiinflamasi. Untuk hasil yang terbaik, pasien disarankan melakukan 3 – 6 kali injeksi agar dapat hasil augmentasi yang baik. Nah, augmentasi jaringan lunak dengan PLLA ini efeknya dapat berkembang seiring waktu dan bisa bertahan hingga 2 tahun atau lebih.

4. Lemak Tubuh (Autolog us Fat)

Jenis dermal filler ini disebut-sebut sebagai salah satu jenis yang paling aman dengan angka keberhasilan 50%, serta dapat digunakan oleh pasien yang hipersensitif terhadap kolagen atau hyaluronic acid. Lemak yang digunakan dapat diperoleh dari seluruh bagian tubuh yang memiliki kelebihan lemak, seperti perut, paha, pinggang, maupun bokong.

Kelebihan suntik filler jenis ini antara lain biokompatibilitas yang baik, tidak menimbulkan alergi, sumber lemak banyak, dapat digunakan untuk koreksi volume 3 dimensi, dan memungkinkan koreksi permanen. Hasilnya cenderung lebih lama dan tahan lama, tetapi beberapa lemak yang ditransfer mungkin dapat diserap oleh tubuh.

Namun sayangnya, jenis dermal filler ini memiliki downtime sekitar 1 – 3 minggu dan masih menjadi kontroversi di kalangan dokter karena memindahkan lemak dari satu anggota tubuh ke bagian tubuh lain bisa berisiko menimbulkan bahaya laten. Meski begitu, hasil dari jenis filler ini cenderung lebih alami dan tahan lama tetapi 

Di Balik Keunggulan Dermal Filler

MedikPro Face Sculpting Injecting Green Filler to Fix Under Eye Hollow

Kebanyakan jenis dermal filler yang popular saat ini adalah hyaluronic acid yang mana dinilai lebih aman dan dapat diperbaiki jika hasilnya tidak memuaskan dengan prosedur filler fixer. Dibandingkan dengan tindakan filler pada umumnya, MedikPro Face Sculpting jadi yang pertama di Indonesia dengan produk Green Filler dari Regenyal, Italia yang merupakan sertifikasi dari badan kesehatan Eropa. 

Rahasia treatment dermal filler dengan Green Filler adalah memiliki konsentrasi tinggi 100% Pure Hyaluronic Acid, yang dijamin aman karena dapat diserap oleh tubuh (biodegradable) dan menjadikan filler ini sebagi Skin Booster karena terdapat Bio Stimulation di dalamnya.

Proses alami ini tercipta di dalam kulit yang memberi kita proses peremajaan yang lebih lama. Titik injeksi pun akan dipilih secara cermat oleh dokter untuk dapat menyebar secara optimal di lapisan kulit yang tepat. Pastinya dengan hasil yang cepat dan natural (tidak fake atau tidak aneh), minimum to no-downtime, dan bertahan hingga 12 – 18 bulan.

Setiap jenis dermal filler yang disebutkan di atas tentunya memiliki kelebihan dan risiko efek samping tersendiri. Jadi, sebelum memutuskan suntik filler untuk tampilan wajah yang awet muda tanpa operasi, bijaklah dalam memilih klinik kecantikan dengan dokter yang berpengalaman.

Dokter di MedikPro telah memiliki jam terbang tinggi dalam melakukan injeksi filler kepada pasiennya. Jadi, jika MedikPro Fam punya pertanyaan lebih lanjut seputar prosedur dermal filler atau ingin melakukan prosedur ini dengan hasil maksimal dan terjamin keamanannya, MedikPro siap memberikan solusi terbaik. Yuk, jangan malu-malu untuk konsultasikan langsung dengan tenaga profesional kami di nomor ini, ya! 

Leave a Reply